NZMATES Memberikan Training Tahapan dan Metode Pengerjaan Studi Kelayakan Program Listrik Desa Untuk Staff PLN MMU

New Zealand-Maluku Access To Renewable Energy Support (NZMATES) memberikan Training Tahapan dan Metode Pengerjaan Studi Kelayakan Program Listrik Desa untuk Staff PLN Maluku dan Maluku Utara (MMU). Training ini dillaksanakan di Aula Gedung PLN Wilayah MMU, Kota Ambon, Maluku, Rabu-Kamis, 18-19 Januari 2023. Ada delapan unit pelaksana yang hadir dalam training kali ini, diantaranya PLN UP3 Ambon, Ternate, Tual, Saumlaki, Masohi, Sofifi, Tobelo, PLN UPK Maluku dan Maluku Utara, UPKK Maluku dan UPKK Maluku Utara. Para staff PLN yang hadir, selama dua hari Bersama-sama mempelajari bagaimana merencanakan pembangunan PLTS dari mulai tahapan survei, desain teknis, hingga bagaimana mengolah data survei.

Manajer Perencanaan Kelistrikan PLN MMU, Khairul Sani dalam sambutannya menyampaikan dalam sambutannya menyampaikan, bahwa tahapan survei ini penting untuk dilaksanakan mengingat target dari rasio elektrifikasi (RE) sendiri juga semakin dekat. Realisasi RE PLN per 31 Desember 2022 di Provinsi Maluku sebesar 96,24 persen dan Provinsi Maluku Utara sebesar 96,64 persen. RE PLN Total UIW MMU sebesar 95,54 persen. Realisasi RDB PLN per 31 Desember 2022 di Provinsi Maluku sebesar 78,08 persen dan Provinsi Maluku Utara sebesar 87,08 persen. RDB PLN Total UIW MMU sebesar 82,51 persen. Dari 97 PLTD Lisdes UIW MMU per 31 Desember 2022, 38 PLTD 201 Desa sudah menyala dan 59 PLTD (288 Desa) masih on progress dan direncanakan menyala pada triwulan III dan triwulan IV 2023.

Selama dua hari, para staff PLN MMU-yang ditunjuk untuk penyusunan dokumen KKP LISDES di 27 lokasi-belajar dengan menggunakan pendekatan bukan hanya teknis (KKO) tetapi juga pendekatan non-teknis yang handal, tidak hanya bergantung pada kajian ekonomi yang dihasilkan dari PV-designed tool HOMER Pro. Hal ini merupakan inisiasi NZMATES guna mendukung peningkatan kapasitas staff PLN MMU dan UP3 di Maluku. Selain itu, hal ini juga menjadi bagian dari pengerjaan Kajian Kelayakan Proyek (KKP) Hybrid yang sedang dikerjakan oleh PLN MMU.

Pada hari pertama, peserta dberikan materi mengenai terkait Kesehatan, keselamatan, dan keamanan (HSS). Materi ini penting mengingat wilayah Maluku memilik karakteristik yang berbeda. Sehingga perlu beberapa hal terkait HSS yang perlu diperhatikan. Sebab, nantinya ketika di lapangan, semua personal yang terlibat memiliki tanggung jawab dan wewenang untuk menghentikan kegiatan apapun yang mereka yakini aman atau tidak, maupun bisa dilanjutkan atau tidak. Sehingga, insiden sekecil apapun dapat dicegah. Dalam materi ini, peranti keselamatan maupun pelindung diri hingga proses evakuasi jika dalam keadaan darurat juga diperkenalkan.

Setelah materi HSS, peserta kemudian belajar mengenai keterlibatan masyarakat dalam mendukung KKP Lisdes. Materi ini menjadi penting sebab pada prosesnya, aspek non teknis juga harus tetap diperhatikan. Pada hari pertama ini, peserta diperkenalkan elemen survei apa saja yang biasa dipakai oleh NZMATES dalam survei sosial, ekonomi, dan budaya untuk penyusunan studi KKP Lisdes PLN. Mereka juga dikenalkan dengan bagaimana metode pengambilan data hingga mengolah data tersebut.  Selain instrument survei, peserta training juga diberikan pengetahuan mengenai pendekatan kepada masyarakat melalui aspek budaya lokal.

Tim NZMATES memperkenalkan alat dan metode yang digunakan untuk pengumpulan data teknis. Ini termasuk penggunaan alat penilaian dan pengukuran, formular survei teknis, Teknik survei lokasi, serta cara memproses dan menganalisis data untuk dimasukan ke dalam pengembangan FS.

Kemudian pada hari kedua, para peserta training kemudian dituntut untuk bisa memraktekkan apa yang sudah mereka pelajari pada hari pertama. Peserta dibagi menjadi tujuh kelompok, kemudian dalam satu kelompok di simulasikan untuk berbagi peran antara tim teknis dan non teknis. Pembagian ini berguna agar nantinya, ketika di lapangan para staff PLN ini telah memahami peran mereka masing-masing, agar lebih bisa efisien. NZMATES melihat, selama dua hari training peserta cukup antusias dalam memerhatikan materi maupun mencoba hal-hal teknis ketika ada kesempatan untuk praktik. Hal tersebut juga terlihat dari hasil nilai post-test yang meningkat paska training dilaksanakan.