Selama ini, kendala utama dalam implementasi energi terbarukan adalah terkait sumber daya pengoperasian dan perawatan. Dua faktor ini, kaitannya dalam operasi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) menjadi penentu guna keberlanjutan sistem yang telah dibangun dan diimplementasikan di masyarakat. Pelatihan terhadap operator perlu terus dilakukan guna mendukung penambahan kapasitas teknisi maupun masyarakat, sehingga ketika terjadi kerusakan dapat segera diatasi dan kebutuhan dasar masyarakat untuk mengakses listrik tetap bisa dilakukan. Untuk itu, NZMATES bersama dengan Dinas ESDM Provinsi Maluku melakukan pelatihan pengoperasian dan perawatan PLTS di dua lokasi PLTS 40 kWp di Desa Kolaha dan Waria, Kecamatan Aru Utara Timur Batuley, Kabupaten Kepulauan Aru 11-14 Juli 2024 lalu.
Tidak hanya training, NZMATES juga memberikan sosialisasi kelembagaan untuk mengelola dua PLTS terpadu 3T yang telah dibangun oleh Kementerian ESDM Direktorat EBTKE tahun 2023 lalu. Hal ini adalah bentuk dukungan aktif guna keberlanjutan program energi terbarukan di Provinsi Maluku. Berdasarkan penilaian lapangan yang dilakukan NZMATES, kerusakan dini dari model elektrifikasi berbasis masyarakat ini lebih tinggi, jika dibandingkan dengan sistem yang dikelola oleh PLN. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini terjadi. Pada beberapa lokasi, bahkan ditemukan sistem yang mengalami kerusakan satu bulan setelah PLTS itu dioperasikan. Namun, pada lokasi yang telah memiliki kinerja baik, masa operasinya bisa melebihi tiga tahun. Hal ini dapat terjadi karena perawatan yang baik, sehingga kerusakan dapat diminimalisir dan masa kerja PLTS akan lebih panjang.
Proses pelatihan dimasing-masing lokasi PLTS, Desa Kolaha dan Desa Waria berjalan lancar. Pelatihan dimulai dengan meninjau lokasi PLTS hingga pelatihan di lokasi secara langsung bersama operator di kedua lokasi tersebut. Operator diberikan pelatihan terkait bagaimana penggunaan dan pembacaan alat-alat ukur sesuai fungsi pengukurannya masing-masing. Seperti pengukuran dan pengecekan PV Modul, PV Combiner, baterai, hingga grounding. Keterbatasan pendidikan dan pengetahuan dasar terhadap PLTS, dalam penyampaian materi menggunakan bahasa yang mudah dipahami, misalnya adalah penggunaan istilah-istilah teknis yang umum atau biasa dipakai oleh operator lokal.
Selain itu, karena pembelajaran yang langsung di lokasi PLTS, membuat apa yang menjadi pertanyaan operator selama ini bisa langsung diselesaikan dan ditanyakan. Sehingga, proses pembelajaran lebih efektif dan operator lebih cepat memahaminya. Sebenarnya, para operator ini bukannya belum pernah diberikan pelatihan serupa selama dua minggu di Jakarta. Namun, pada pelatihan sebelumnya ada perbedaan spek inverter yang dipakai di tempat pelatihan dan lokasi yang mereka rawat ini. Sehingga, mereka merasa bingung saat dihadapkan dengan alat-alat di lokasi PLTS. NZMATES juga membentuk grup Whatsapp operator untuk memantau jika ada pertanyaan terkait permasalahan yang terjadi.
Masyarakat Desa Kolaha dan Desa Waria berterima kasih atas pelatihan yang diberikan oleh NZMATES. Selain pelatihan kepada operator, NZMATES juga memberikan sosialisasi penggunaan listrik yang aman. Dinas ESDM juga memberikan pemahaman pentingnya pemahaman pengorganisasian PLTS. Dengan pengorganisasian ini, kedepan desa bisa lebih mandiri dan maju dalam pengelolaan PLTS. Sosialisasi ini, menjadi gerbang pemahaman guna pengelolaan dan penggunaan energi yang efisien. Lebih jauh dari itu, masyarakat berharap kedepan listrik di wilayah mereka dapat digunakan untuk usaha yang lebih produktif. Sehingga mereka tidak perlu lagi menggunakan genset untuk produksi es, atau membeli es dari wilayah luar. Jika ini tersedia, maka ekonomi masyarakat akan lebih tumbuh.