Dalam Side Event 1st Maluku Energi Forum 2024, NZMATES menggelar lokakarya Pengarusutamaan GEDSI dalam Sektor Energi Terbarukan di Provinsi Maluku Kamis, 21/11/2024 lalu. Lokakarya ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pengarusutamaan GEDSI (kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial) dalam sektor energi terbarukan. Dari lokakarya ini, harapannya dapat lebih mengembangkan strategi untuk mempromosikan GEDSI dalam sektor energi terbarukan di antara berbagai pemangku kepentingan. Serta membangun jaringan dan aksi kolaboratif antara pemerintah, Badan Usaha Milik Negara/Daerah (BUMN/BUMD), dan organisasi masyarakat sipil (OMS) untuk mendukung pengarusutamaan GEDSI dalam sektor energi terbarukan.
Dalam lokakarya yang dihadiri oleh mitra kunci NZMATES, private sector, komunitas dan NGO ini, materi disampaikan dengan berbagai metode, termasuk presentasi, kerja kelompok dan diskusi panel. Seluruh penyampaian materi ini difasilitasi oleh Daniella Loupatty Koordinator/Aktivis Perempuan Yayasan walang Perempuan dan Marie de Fretes MEL-R Specialist/GESI Focal Point Program NZMATES Mercy Corps Indonesia. Seluruh peserta yang hadir tampak antusias mengikuti seluruh sesi lokakarya tersebut.
Lokakarya ini menjadi penting, sebab selain akses terhadap energi, perempuan dan kelompok rentan juga masih kesulitan dalam akses dan kesempatan yang terbatas untuk berpartisipasi serta mendapatkan manfaat dari sektor energi, terutama energi terbarukan. Misalnya, perempuan kerap merasa terisolasi karena lingkungan yang didominasi laki-laki. Pun, ada anggapan bahwa pekerjaan tertentu, dalam lingkup teknis tidak cocok bagi perempuan. Di tingkat akar rumput, perempuan juga menghadapi tantangan serupa. Pada daerah yang masih menjunjung tinggi tradisi atau norma patriarki, perempuan hanya dilibatkan untuk domestik.
Konstruksi sosial, di mana pekerjaan teknis dianggap adalah milik laki-laki, dan pekerjaan domestik hanya dibebankan kepada perempuan, membuat perempuan tidak memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, pekerjaan domestik yang erat kaitannya dengan perempuan memerlukan energi, menjadikan mereka sebagai pengelola sekaligus konsumen energi di tingkat rumah tangga. Tantangan serupa juga masih dihadapi oleh kelompok rentan sosial lainnya, terutama penyandang disabilitas.